Saturday, January 4, 2014

BUNGA DAN TAHI


Duhai insan-insani,
andai dilemparkanku tahi,
nescaya akanku balas dengan bunga,
bunga-bungaan nan mekar segar dari taman,
semekar bungaan di taman larangan.

Ahh... Itu hanyalah tahi,
dicuci kelak, kembali suci.

Andai terus dilempar tahi,
usah lupa membalas bunga,
bunga-bungaan tetap diberi.

Dulunya sejambak,
kini cukuplah sekuntum dua,
dulunya si putih melati,
kini sekadar mawar berduri,
dulunya harum semerbak,
kini tengik bak bunga tahi ayam,
Nah! pilihan di tangan sendiri.

Kita tidak seteguh nabi Allah Muhammad,
dilempar batu,
berdarah kaki,
tetap berdiri,
medan dakwah terus didaki,
menegak Islam hingga kini.

Ya Allah.. 
teguhkan hati ini,
seteguh akhlak mulia nabi Allah Muhammad,
agar dapatku meniti,
hari-hari saban menguji.

F.B. Mamat
4 Januari 2014
Bukit Katil, Melaka