Tatkala mulut berhajat berbicara,
tolehlah ke kanan,
jelinglah ke kiri,
fikir sejenak sesaat dua,
berbisakah pertuturan,
atau semanis madu kata diatur.
Mungkinkah!
Ada dipandang anak Adam di siang hari,
Ada didengar hamba Allah di malam hari.
Oh! Tidak perlu terus berbicara,
andai bicara tin kosong tak berisi,
elok saja berdiam diri,
elak terpacul kata nista,
elak mengalir lafas keji.
Bukan.. bukan menyekat terus berbicara,
tiada niat untuk mengadang,
berbicaralah yang hak,
diamkan yang batil,
diamkan yang batil,
janji Allah itu pasti,
tersalah tersilap mulut berbicara,
kelak tubuh binasa dunia akhirat.
F.B. Mamat
19 Disember 2013
Bandar Hilir, Melaka